Akhirnya, saya meyakinkan diri untuk pindah dengan cara yang aneh Saya buat
dua sobekan kertas. ‘Wordpress’ saya tuliskan di satu kertas, dan
‘blogspot’ di kertas lainnya. Saya kocok keduanya seperti yang dilakukan Frank
Allen di Chaos Theory. Saya
sempat pergi makan selama beberapa jam dan meninggalkan kedua sobekan kertas
dengan bagian belakang menghadap ke atas dengan tujuan agar saya lupa mana yang
bertuliskan ‘wordpress’ dan ‘blogspot’. Setelah beberapa kocokan,
saya buang sobekan kertas yang paling bawah. Itu berarti pilihan saya adalah
sobekan yang atas, yang ternyata bertuliskan…’blogspot’.
Rasanya kayak pindah
rumah. Setelah mendaftar di blogspot, ada banyak jam yang saya habiskan untuk
berbenah: menata tampilan, membuat header, dan memilih widget yang menarik.
Belum. Proses penataan itu belum selesai. Seperti halnya sebuah rumah, saya
kira nanti pun akan ada perubahan-perubahan dalam blog ini.
Hal lainnya yang memperkuat kesan pindah rumah adalah
saat saya berpikir ada banyak kenangan di blog yang lama. Yaah, pengunjung blog saya
mungkin rata-rata masih teman di dunia nyata. Yang lain, pasti disesatkan –
atau diarahkan, kalau isi blog saya ternyata cocok dengan yang mereka cari –
oleh google ketika mereka memasukkan keyword tertentu.
Memang banyak kenangan. Saya masih ingat betapa
senangnya saya saat tulisan saya yang berisi wawancara dengan
Andreas Harsono dikomentari oleh istrinya. Komentarnya tidak
panjang. Tapi itu sungguh-sungguh membuat saya senang.
Saya pun pernah merasa takjub ketika seorang mahasiswa
Hukum Universitas Diponegoro menghubungi saya via e-mail. Ia
meminta izin untuk mengutip tulisan berjudul Berita Konflik di
Televisi: Kekerasan Tiada Henti untuk keperluan skripsinya
(dan ia pun sudah lulus, selamat dan sukses selalu, Poppy \m/).
Senang rasanya ketika tahu tulisan saya berguna juga
buat orang lain.
Menulis untuk mengingat
Saat hendak membuat blog 2008 lalu, saya sempat bingung
antara wordpress dan blogspot. Kemudian saya pilih wordpress karena waktu itu
saya pikir kata ‘wordpress’ lebih terdengar keren :D Namun, selalu ada satu hal
yang membuat saya berpikir untuk pindah ke blogspot. Satu hal yang sungguh
tidak begitu penting namun selalu mengusik saya: kolom arsip yang bisa
ditampilkan secara hierarki.
Buat saya, hal itu adalah inovasi yang saya rasa akan
memudahkan saya untuk membaca ulang tulisan-tulisan lama saya. Ya, saya adalah
orang yang suka mengingat-ingat masa lalu, termasuk membaca kembali
tulisan-tulisan lama saya.
Begini saya menulis di halaman about di blog saya yang lama:
kadang aku berpikir menulis itu sulit. memang. namun,
menurutku rasa sulit itu muncul karena kita terlalu berharap banyak pada hasil
tulisan kita. kita ingin sesuatu yang nantinya disukai banyak orang. tulisan
yang menggugah, menginspirasi, atau mampu membuat orang hanyut dalam tulisan
kita. kita pun mulai lupa bahwa menulis adalah kegiatan
pribadi. tempat kita bercakap-cakap dengan diri kita sendiri.bercermin.
menikmati diri kita sendiri. tanpa perlu peduli apa kata orang. bagiku, menulis untuk mengingat
menulis untuk mengingat, hell yeahh
2 komentar:
ngikut ah pindah blogspot
woi sencups!
Post a Comment